Posted by: retarigan | May 16, 2018

Sejarah dan Prestasi Indonesia Selama Perhelatan Asian Games


Sejarah dan Prestasi Indonesia Selama Perhelatan Asian Games

Asian Games 2018

Asian Games (disitasi dari https://asiangames2018.id/about/history dan https://en.wikipedia.org/wiki/Asian_Games) sebagai ajang kompetisi olahraga tingkat Asia sekaligus ajang untuk menunjukkan ‘Enery of Asia, dilaksanakan pertama kali di New Delhi, India pada tahun (4 s/d 11 Maret) 1951. Kemudian, Asian Games ke 2 dilaksanakan di Manila, Filipina pada tahun (1 s/d 9 Mei) 1954. Asian Games ke 3 dilaksanakan di Tokyo, Jepang pada tahun (24 Mei s/d 1 Juni) 1958. Dilanjutkan Asian Games ke 4 di Jakarta, Indonesia pada tahun (24 Agustus s/d 4 September) 1962. Pada tahun (9 s/d 20 September) 1966, Asian Games ke 5 dilaksanakan di Bangkok, Thailand. Kemudian Asian Games ke 6 pada tahun (9 s/d 20 September) 1970 di tempat yang sama. Lalu, Asian Games ke 7, dilaksanakan di Teheran, Iran pada tahun (1 s/d 16 September) 1974. Pada tahun (9 s/d 20 September) 1978, Asian Games ke 8 kembali dilaksanakan di Bangkok, Thailand.

Pada tahun (19 November s/d 4 Desember) 1982, Asian Games ke 9 kembali dilaksanakan di tempat pertama kali, yakni di New Delhi, India pada tahun (19 November s/d 4 Desember) 1982. Lalu, Asian Games ke 10 dilaksanakan di Soul, Korea Selatan pada tahun (20 September s/d 5 Oktober) 1986. Kemudian, Asian Games ke 11, dilaksanakan di Beijing, China pada tahun (22 September s/d 7 Oktober) 1990. Pada tahun (2 s/d 16 Oktober) 1994, Asian Games ke 12 dilaksanakan di Hiroshima, Jepang. Pada tahun (6 s/d 20 Desember) 1998, Asian Games ke 13 dilaksanakan di Bangkok, Thailand. Pada tahun (29 September s/d 14 Oktober) 2002, Asian Games ke 14, dilaksanakan di Busan, Korea Selatan. Pada tahun (1 s/d 15 Desember) 2006, Asian Games ke 15, dilaksanakan di Doha, Qatar. Pada tahun (12 s/d 27 November) 2010, Asian Games ke 16, dilaksanakan di Guangzhou, Guangdong, China. Pada tahun (19 September s/d 4 Oktober) 2014, Asian Games ke 17, dilaksanakan di Incheon, Korea Selatan. Pada tahun 2018, setelah 67 tahun, Asian Games ke 18 akan dilaksanakan di Jakarta – Palembang, Indonesia. Kegiatan multi-sport event ini akan dijadwalkan pada 18 Agustus s/d 2 September 2018. Sementara kegiatan seremoni pembukaan dan penutupan akan dilakukan di Stadion Gelora Bung Karno.

Sebagai informasi tambahan, setelah dari Indonesia, Asian Games ke 19 direncanakan pada tahun 2022 di Hangzhou, Zhejiang, China mulai 10 s/d 25 September 2022. Hal ini menempatkan Chian sebagai host ketiga kali setelah sebelumnya pada tahun 1990 dan 2010. Kemudian, Asian Games ke 20, direncanakan akan dilaksanakan di Nagoya, Jepang, mulai 10 September s/d 3 Oktober 2026. Nagoya akan menjadi kota ke tiga di Jepang sebagai penyelenggara, setelah sebelumnya Tokyo 1958 dan Hiroshima tahun 1994.

Selama kompetisi Asian Games, Jepang menjadi juara umum selama 8 kali, sejak Asian Games pertama sampai dengan Edisi ke 8 di Bangkok, Thailand. Setelahnya, China mengambil alih juara umum selama 9 edisi berikutnya, mulai dari Edisi ke 9 di New Delhi sampai dengan edisi ke 17 di Incheon, Korea Selatan.

Selama keikutsertaan Indonesia di ajang multi-sport event Asian Games (disitasi dari:
https://asiangames.tempo.co/read/1052154/prestasi-indonesia-di-asian-games) sejak pertama kali sampai edisi ke 17, yakni:

1951 New Delhi (Peringkat ke 7 dengan 5 perunggu)
1954 Manila (Peringkat ke 11 dengan 3 perunggu)
1958 Tokyo (Peringkat ke 14 dengan 6 perunggu)
1962 Jakarta (Peringkat ke 2 dengan 11 emas, 10 perak, dan 28 perunggu (total 49 medali)). Inilah kesempatan pertama sekali Indonesia
memperoleh medali emas dan menempatkan diri sebagai runner-up ketika menjadi tuan rumah.
1966 Bangkok (Peringkat ke 7 dengan 5 emas, 5 perak, dan 12 perunggu (total 32 medali))
1970 Bangkok (Peringkat ke 9 dengan 2 emas, 5 perak, dan 13 perunggu (total 20 medali))
1974 Tehran (Peringkat ke 9 dengan 3 emas, 4 perak, dan 4 perunggu (total 11 medali))
1978 Bangkok (Peringkat ke 7 dengan 8 emas, 7 perak, dan 18 perunggu (total 33 medali))
1982 New Delhi (Peringkat ke 6 dengan 4 emas, 4 perak, dan 7 perunggu (total 15 medali))
1986 Seoul (Peringkat ke 9 dengan 1 emas, 5 perak, dan 14 perunggu (total 20 medali))
1990 Beijing (Peringkat ke 7 dengan 3 emas, 6 perak, dan 21 perunggu (total 30 medali))
1994 Hiroshima (Peringkat ke 11 dengan 3 emas, 12 perak, dan 11 perunggu (total 26 medali))
1998 Bangkok (Peringkat ke 11 dengan 6 emas, 10 perak, dan 11 perunggu (total 27 medali))
2002 Busan (Peringkat ke 14 dengan 4 emas, 7 perak, dan 12 perunggu (total 23 medali))
2006 Doha (Peringkat ke 22 dengan 2 emas, 4 perak, dan 14 perunggu (total 20 medali))
2010 Guangzhou (Peringkat ke 15 dengan 4 emas, 9 perak, dan 13 perunggu (total 26 medali))
2014 Incheon (Peringkat ke 17 dengan 4 emas, 5 perak, dan 11 perunggu (total 20 medali))

Bila menilik keikutsertaan Indonesia di ajang Asian Games, Indonesia baru mampu berprestasi lumayan ketika menjadi tuan rumah. Apakah tahun 2018 ini akan menjadi berkah buat Indonesia? Kita tunggu saja!

Sejarah Asian Games IV tahun 1962 Jakarta Indonesia

Indonesia ditetapkan sebagai tuan rumah Asian Games ke 4 saat perhelatan Asian Games ke 3 di Tokyo, Jepang. Sebagai presiden, Soekarno, harus menjawab tantangan tersebut dengan tuntutan pembangunan infrastruktur olahraga dalam kurun waktu hanya empat tahun.

Tak berpikir lama, Soekarno menunjuk “Kampung Senayan” sebagai lokasi pembangunan megaproyek Asian Games 1962 tersebut. Soekarno membangun sebuah stadion megah, yang kini bernama Stadion Utama Gelora Bung Karno, wisma-wisma atlet, dan sejumlah gelanggang olah raga lain di sekitarnya.

Soekarno yang kala itu tengah membangun jati diri Indonesia, bersamaan dengan ajang Asian Games 1962, Ia ingin negaranya dikenang semua orang, sehingga meminta pematung kenamaan, Sunarso, untuk membuat patung selamat datang di Bundaran HI. Patung dengan bentuk sepasang remaja melambaikan tangan itu menjadi gerbang kompleks olahraga mewah.

Di kemudian hari, rencana Soekarno kian melebar dengan membangun infrastruktur ke beberapa daerah lainya, termasuk memperluas Bandara Kemayoran, yang menjadi pintu masuk kontingen Asia. Lalu Bundaran Semanggi dan Jalan M.H Thamrin pun ia bangun untuk mempermegah muka Indonesia di kancah dunia.

Rencana itu tentu saja menjadi perdebatan kala itu. Ada yang setuju, dan ada pula yang bertanya-tanya. Mengapa Soekarno mengorbankan biaya besar demi menunjang kegiatan olahraga. Namun, ia mampu menjawabnya dengan mudah. Di matanya, olahraga merupakan salah satu alat perjuangan bangsa. Dengan berkiprahnya Indonesia di dunia olah tubuh, Indonesia akan mampu berbicara kepada dunia.

“Kita tunjukkan pada dunia bahwa Indonesia bangsa yang besar. Yang mampu maju ke muka, memimpin pembebasan bangsa-bangsa di dunia menuju dunia barunya.” Soekarno.

Asian Games IV tahun 1962 Jakarta Indonesia bikin Jepang Kagum

Di era 1960-an, bahkan hingga sekarang, Jepang adalah negara Asia dengan kemajuan infrastruktur yang luar biasa. Namun, proyek-proyek akbar Soekarno di Senayan berhasil bikin seorang utusan Jepang untuk persiapan Asian Games 1962 yang tak disebutkan namanya berdecak kagum.

Wajar jika utusan Jepang tersebut terkagum-kagum. Soekarno dan kabinetnya, serta panitia penyelenggara Asian Games 1962, mampu merampungkan mega proyek tersebut, hanya dalam kurun waktu kurang lebih tiga tahun saja.

Timeline Sejarah Asian Games 1962 Jakarta

8 Februari 1960. Soekarno menancapkan tiang pancang Stadion Utama sebagai simbol pembangunan awal Kompleks Olahraga Senayan.

Juni 1961. Stadion Renang berkapasitas 8.000 penonton rampung dibangun.

25 Desember 1961. Stadion Tenis berkapasitas 5.200 penonton selesai dibangun.

Juni 1962. Gedung Bola Basket berkapasitas 3.500 penonton selesai dibangun.

21 Mei 1962. Istana Olahraga berkapasitas 10.000 rampung dibangun.

Desember 1961. Stadion Madya berkapasitas 20.000 penonton tuntas dibangun.

21 Juli 1962. Stadion Utama Senayan (Kini SU Gelora Bung Karno) berkapasitas 100.000 penonton kelar dibangun dan memecahkan rekor sebagai stadion terbesar di Asia Tenggara.

Asian Games 1962 adalah Asian Games yang ke-4 dan diselenggarakan di Jakarta, Indonesia dari tanggal 24 Agustus 1962 sampai 4 September1962. 18 negara dengan 1.460 atlet berlaga di 15 cabang olahraga yang di pertandingkan Pada Asian Games 1962 Jakarta.

Asian Games 1962 Jakarta Indonesia.

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Pada 24 Agustus 1962, sekitar 100-an ribu orang berkumpul di Stadion Senayan. Asian Games IV resmi dibuka dengan di hadiri oleh 18 negara dan mempertandingkan 13 cabang olahraga.

Waktu itu, Indonesia diwakili 290 atlet terbaiknya. Hasilnya, Soekarno boleh berbangga diri, sebab Indonesia mampu berada diposisi ke-2, dibawah Jepang. Hasil perolehan akhir medali Asian Games Indonesia berhasil mendapatkan 21 emas, 26 perak, dan 30 perunggu.

24 Agustus 1962 Asian Games 1962 digelar dan Televisi Republik Indonesia pertama kali mengudara dengan siaran dari cabang olahraga Asian Games.

Tanggal 4 September, sorak-sorai masyarakat Indonesia dan asing mengantar Sultan Hamengkubuwono IX menutup ajang bersejarah Asian Games 1962 Jakarta.

Dengan kesuksesannya, maka sejak saat itu, Indonesia dikenal sebagai negara dengan peradaban yang maju dan diperhitungkan. Impian sang proklamator Presiden pertama RI, Soekarno pun tercapai dengan berhasil mengangkat harkat martabat Indonesia di mata dunia.

Demikian Sejarah Asian Games IV tahun 1962 Jakarta Indonesia, semoga bisa menambah rasa Cinta pembaca terhadap Negara Republik Indonesia tercinta ini. #cayoindonesia. (Source Tabloid BOLA)

Adopsi dari: http://www.indonesiacayo.com/2017/07/sejarah-asian-games-iv-tahun-1962.html

Pages: 1 2


Leave a comment

Categories