Posted by: retarigan | February 2, 2009

Cara Kombinasi: Menggunakan Semua Gaya Belajar


Belajar akan sangat menarik bila menggunakan sebanyak mungkin gaya. Bila hanya dijelaskan secara lisan, saya akan lupa, bila diberi contoh, saya akan ingat, bila diberi kesempatan untuk mencobanya, saya akan memahaminya, merupakan ungkapan yang sangat terkenal dalam proses belajar. Dalam belajar, yang ideal, caranya adalah mendengarkan, melihat, dan mencoba selalu dilakukan bersama-sama, bukan hanya menggunakan salah satu cara saja.

Cobalah cara kombinasi, jangan hanya mengandalkan cara belajar dengan mendengarkan. Cara kombinasi artinya menggunakan berbagai cara yang dimungkinkan sesuai dengan tuntutan. Otak akan berstimulasi melalui panca indra. Telinga, mata, dan kulit/anggota tubuh akan menstimulasi otak dengan cara yang berbeda. Dengan mengkombinasikan stimulasi yang berbeda, kita akan memberikan kesan yang lebih dalam kepada otak.

Apakah belajar itu? Apakah mendapatkan materi lebih banyak atau aktif dalam proses? Kenyataannya, terus menerus berada di dalam kelas tetapi hanya duduk dan pasif, tidak menjamin bahwa orang tersebut belajar sesuatu. Anda akan belajar, bila aktif. Anda harus “memeriksa” diri untuk aktif terlibat dalam pembahasan materi baru, sebanyak mungkin.

Menggunakan seluruh cara belajar:

1. Pada saat mendengarkan ceramah, perhatikan penunjang visualnya.

Buatlah catatan dan diagram tentang yang telah Anda dengar. Lontarkan pertanyaan-pertanyaan dan berdiskusilah. Berpartisipasilah dalam memberi contoh atau pada pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang menunjang. Diskusikanlah masalah bersama-sama dengan instruktur. Gunakan warna-warna pada catatan Anda untuk menandai hal-hal penting. Hafalkan kata-kata kunci yang Anda peroleh di kelas. Berupayalah mengubah situasi pasif dengan hanya duduk dan mendengarkan menjadi suasana belajar yang menggunakan cara kombinasi.

2. Pada saat sedang membaca buku atau manual, berilah tanda pada informasi-informasi penting.

Buatlah catatan pinggir. Bacalah materi yang penting dengan bersuara. Untuk informasi-informasi baru, buatlah diagram. Sesekali, berdiri atau berjalan-jalanlah sedikit sambil menghafal kata-kata kunci dari materi yang baru saja dibaca. Tulislah informasi-informasi penting pada buku catatan Anda. Bila Anda bisa segera mencoba informasi yang baru Anda peroleh, lakukanlah; hal ini sangat efektif bila Anda membaca manual – baca, kerjakan; kerjakan dan baca. Jelaskan hal-hal yang telah Anda baca kepada siapapun yang mau mendengarkan. Bila mungkin, ajarilah orang lain tentang hal-hal yang telah Anda ketahui.

3. Pada saat mempelajari sebuah pekerjaan atau penugasan baru, perhatikan baik-baik demonya.

Bertanyalah. Bertanya sambil mencoba, mempraktikkan penugasan tersebut. Berupayalah melaksanakannya sesempurna mungkin. Mintalah kepada orang yang ahli untuk melihat dan mengkritiknya. Cobalah dan sempurnakan, kesalahan adalah bagian dari belajar. Bila kesalahan yang terjadi akan menyebabkan biaya yang tinggi, coba lakukan dengan cara lain yang risikonya lebih kecil. (Kesalahan yang terjadi ketika menggunakan simulator – bisa dimaklumi; tetapi kesalahan yang dilakukan pada kegiatan senyatanya – jangan sampai terjadi). Berlatihlah. Dan berlatihlah lagi.

Gaya berpikir Anda

Selain gaya belajar (visual, pendengar, dan kinestetik) gaya berpikir seseorang juga berlainan. Meskipun menghadapi situasi yang sama, tetapi setiap orang belum tentu menggunakan cara pendekatan yang sama. Seakan-akan mereka melihat dunia dari sisi yang berbeda dengan Anda, walaupun akhirnya, kesimpulan yang dibuat sama. Kesimpulan sama, tetapi dinyatakan melalui cara berpikir yang berbeda.

Pada sekitar tahun 1970 dan 1980, teori otak, populer dengan perbedaan antara otak kanan dan kotak kiri. Walaupun demikian, untuk mengetahui secara pasti di bagian otak sebelah mana proses berpikir itu terjadi, tetap merupakan suatu proses yang sangat rumit. Kenyataannya setiap orang memiliki gaya berpikir yang tidak sama. Di bawah ini terdapat ilustrasi yang menggambarkan perbedaan pengolahan proses informasi di kedua belahan otak.

Otak Kiri : Logika, Sekuensial, Lisan, Linier, Analitikal

Otak Kanan : Intuisi, Hubungan, Visual, Spasial, Kreatif

Pada umumnya gaya berpikir seseorang berbeda dari orang lainnya. Beberapa di antaranya terlihat banyak menggunakan logika, dengan gaya berpikir sekuensial, yang lainnya lebih kreatif, dan terbuka. Tentunya akan sangat baik bagi para pembelajar bila Anda mampu menyesuaikan antara gaya berpikir, penggunaan sarana, dan metode belajar. Pada halaman berikut Anda akan menemukan pembahasan lebih lanjut tentang gaya berpikir.

Successful Lifelong Learning – Robert Steinbach, PPM Publisher


Leave a comment

Categories